Selamat membaca
The Billionaire – Pantang Menyerah ala Tao Kae Noi (Pengusaha Muda)
semoga bermanfaat

judul widget leftbar

IP free counters

Label

My Blog List ( DO FOLLOW )

algredekiyah@gmail.com. Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Categories

The Billionaire – Pantang Menyerah ala Tao Kae Noi (Pengusaha Muda)

I'll Share Everything I Know

The Billionaire – Pantang Menyerah ala Tao Kae Noi (Pengusaha Muda)

The Billionaire – Pantang Menyerah ala Tao Kae Noi (Pengusaha Muda)

 
Top Ittipat (yang asli) dengan Poster The Billionaire
Top Ittipat, film yang dibuat berdasarkan kisah nyatanya, Akhirnya saya bisa menontonnnya :-).
Yang menarik, seperti Slumdog Millionaire, alur dibuka dengan memundurkan cerita…. baru di tengah jalan, alur cerita kembali maju.

Bermula dari Game Online
Seperti yang diceritakan banyak orang, di usia 16 Tahun Top adalah seorang pecandu game online. Dan seperti teman saya (Yang tidak bisa saya sebutkan namanya *heheh), Top mendapatkan uang dari menjual item senjata – senjata yang dia miliki di game online. Pundi – pundi Baht di rekeningnya terus bertambah hingga Top dapat membeli sebuah mobil. Karena ini ilegal, tentu saja tidak bertahan lama. Rekening game onlinenya diblokir. Di saat yang bersamaan, keluarganya bangkrut, dan karena sibuk dengan game onlinenya Top tidak lulus ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Orang tuanya bersikukuh agar Top kuliah, bahkan ayahnya yang tadinya marah besar setuju untuk membiayai kuliah Top di Universitas Swasta. Tapi namanya anak muda, jiwa menggelora. Top menolak uang ayahnya dan berusaha membiayai kuliahnya sendiri dan mulai berbisnis.
Jatuh Bangun, Bisnis = Kerja Keras
Bisnis pertamanya dimulai dengan berjualan DVD. Uang sisa tabungan game onlinenya, dibelikan beberapa DVD Player. Pelajaran pertamanya tentang bisnis adalah “Tertipu”. DVD Player yang dijualnya ternyata produk palsu.
Kerja keras itu Berkorban Tenaga juga
Bisnis kedua yang digelutinya adalah berjualan Kacang Goreng ala Thailand. Oya, sembari mengelola bisnis keduanya ini Top pun berkuliah di sebuah Universitas Swasta demi Ibunya. Tapi karena sibuk berbisnis, Top sering absen dan akhirnya dikeluarkan oleh pihak kampus. Pelajaran yang bisa diambil di bisnis keduanya ini adalah, Bisnis tetap harus pakai Iman dan tidak boleh mengabaikan Tuhan. Hal ini terlihat dari adegan dimana Top awalnya marah melihat pamannya menaruh patung Dewi Kwan Im di gerobak Kacang Gorengnya.
Seperti yang saya rasakan, belajar sesungguhnya bukan di kampus. Tapi di lapangan. Saya belajar tentang mengelola proyek website berikut pemrograman justru di meja kerja bukan di bangku kuliah. Begitu juga dengan Top. Belajar bisnis yang sesungguhnya ia dapatkan ketika berada di luar kampus : di tempat parkir, di pintu masuk Mall, di pasar hingga di pinggir jalan. Top belajar banyak strategi pemasaran hingga eksperimen mendapatkan resep terbaik bagi produk kacang gorengnya.
Belajar dimana saja dan pada siapa saja
Bisnis keduanya yang semula bagus dan segera memiliki banyak cabang akhirnya harus tutup juga, karena hal kecil yang dinamakan Salah Perhitungan :-) Masalah yang semula tak pernah dibayangkan muncul juga. Top pun harus mengakhiri bisnis kacang gorengnya karena pemilik Mal membatalkan kontrak setelah mesin pembuat kacang gorengnya mengotori langit – langit Mal. Top hampir putus asa, ditambah orang tuanya memutuskan untuk pindak ke China.
Oya, ada satu adegan yang membuat saya belajar bahwa ternyata kejujuran itu adalah hal yang utama, terlebih dalam bisnis. Top yang sejak membeli mobil berani melakukan penyuapan pada satpam, harus “tertampar” ketika seorang satpam Mal yang disogoknya dengan Uang agar memberi kesempatan untuk lebih lama menyelesaikan pekerjaannya, berkata pada Ibunya :
“Bu, apakah dia putra Anda? Tolong ajarkan dia tentang Kejujuran dan Tanggung Jawab.”
Dan saya harus bilang WOW lagi (Sambil goyang itik). Jujur dan Tanggung Jawab dua hal yang dicontohkan oleh seorang petugas keamanan untuk tetap tidak menerima sogokan dan bertanggung jawab atas amanah yang diberikan padanya.
Bersama Kesulitan ada Kemudahan
Setelah gagal di bisnis kacang goreng, Top beralih ke camilan rumput laut. Kali ini dia hanya berjualan saja di Mal. Untuk proses masak memasak, dilakukan di rumah. Bisnis ini pun berkembang pesat sehingga Top yang terngiang – ngiang dengan materi kuliah dosennya memiliki “nafsu” yang besar untuk mengembangkan bisnisnya agar produknya terkenal dan berpenghasilan besar.
Top pun berusaha menjalin kerja sama dengan jaringan minimarket 7-Eleven. Namun, tidak seperti yang dibayangkan. Kerja keras Top tidak langsung berbuah. Top harus meyakinkan pihak 7-Eleven  dengan menginovasi kemasan produk hingga mendirikan pabrik agar sesuai dengan standar dari 7-Eleven.
Belajar dari pengalaman sebelumnya terutama tentang Tanggung Jawab dan Kejujuran, Top yang hampir putus asa karena setelah inspeksi dari GMP (Sejenis BPPOM mungkin kalau di Indonesia) dan pihak 7-ELeven, akhirnya dapat tersenyum lega dengan keoptimisannya bahwa produknya akhirnya dapat dipasarkan ke lebih dari 6000 jaringan 7-Eleven.
2 tahun kemudian, Top dapat membayar hutang kedua orang tuanya dan mengembalikan mereka ke rumah yang telah disita oleh pihak Bank.
Jika kita berpikir Sukses, kita akan Sukses
Dua kalimat yang terus terngiang di telinga Top adalah : Jika kita berpikir sukses, maka kita akan sukses. Begitu juga jika berpikir kaya, kita akan kaya. Sebenarnya ini sejalan dengan salah satu ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa Allah SWT itu sesuai dengan prasangka hambaNya. Jika kita beprasangka baik, pasti hasilnya akan baik.
Top membuktikannya dengan mengorbankan banyak hal seperti waktu, tenaga, hingga kekasih (Oya di film ada cerita tentang pacar Top yang kemudian meninggalkannya karena Top sibuk dengan bisnis). Tapi semuanya terbalaskan dengan kesuksesan yang ia dapatkan. Dari Top juga, kita dapat belajar tentang Sabar (terus optimis ketika orang tuanya bangkrut dan usahanya gagal), Pantang Menyerah (terus berusaha), dan Tidak melupakan Tuhan (mengiringi usaha dengan doa dan Ibadah).
Semoga kita semua bisa mencontoh kerja keras Top dan bisa sukses sepertinya. Amin…

Sumber gambar : google.com
http://bangsaid.com

0 comments

Silahkan Beri Komentar Saudara...

Elingo

Galeri








Tamu

Template Oleh trikmudahseo